.

Melalui Datsun 240Z, Datsun telah sukses mengantarkan Jepang berdiri sama tinggi dengan para kendaraan sport car dunia layaknya, Porsche 911 dan juga Jaguar E-Type. Tampilan sport dari kendaraan cupe yang memiliki ciri meruncing di bagian depan layaknya sebuah Samurai ini memiliki performa yang cukup dasyat, tak salah bila akhirnya mobil ini menjadi salah satu icon sportcar di era 70-an.

Tapi tahu kah anda ? jauh sebelum Datsun memproduksi 240Z, sesungguhnya di 1960 Datsun telah mengenalkan varian tipe 510 yang memiliki desain dua pintu dengan mesin 4 silinder. Namun ternyata pangsa pasarnya di Amerika tidak seperti apa yang diekspektasikan karena pada jaman itu konsumen di Amerika sendiri sedang terkena “racun” Muscle car yang memiliki spec mesin besar dan tenaga buas. Pada era itu juga sebagian besar manufaktur otomotif dunia sedang berlomba-lomba untuk membuat sebuah kendaraan sport, keadaan tersebut membuat Datsun terhimpit di tengah-tengah kompetisi.

Bersamaan dengan itu, akhirnya Datsun memutuskan menjalin kerjasama dengan Yamaha untuk mengembangkan desain mesin prototipe sport car demi mengejar sebuah kendaraan yang memiliki paduan antara kecepatan, ketangguhan, performa raksasa namun tetap ekonomis. Namun rupanya kerjasama yang terjalin tak melebihi masa 4 tahun, dikarena perbedaan visi akhirnya Datsun pun harus duduk manis tak kala mesin 2000 cc DOHC yang disodorkan Yamaha tak mengugah niat Datsun yang telah berganti nama menjadi Nissan.
Di karena pihak Nissan tak menerima, akhirnya Yamaha pun berpindah hati ke Toyota. Layaknya gayung bersambut, akhirnya Toyota menerima tawaran tersebut lahirlah generasi Toyota 2000GT yang pada saat itu membuat sebagain pecinta mobil di Amerika tergila-gila. Alhasil, setelah melihat penjualan dari Toyota 2000GT,
Presiden Nissan di Amerika, Yutaka Katayama pun baru membuka mata akan pentingnya membangun sebuah sport car yang pada saat itu memang sedang hangat-hangatnya, terlebih hal ini menyangkut sebuah citra dari brand Nissan sendiri di Amerika.
Sebuah ilham tercetus ketika Nissan melirik kesuksesan sebuah roadster Inggris yang cukup sensasional, Jaguar E-Type. Segera pihak Nissan membangun tim untuk mulai memproduksi sport car yang terdiri hanya 10 orang dan dikepalai oleh Katayama. Rancangan new GT yang jauh lebih spektakuler mulai dirancang, konsep stylish , inovatif dan memiliki performa dasyat dengan harga yang terjangkau dikejar hingga akhirnya pada tahun 1966 lahirlah protipe pertama dari Datsun 240Z yang dibuat melalui sebuah tanah liat.

Melalui Datsun 240Z, Datsun telah sukses mengantarkan Jepang berdiri sama tinggi dengan para kendaraan sport car dunia layaknya, Porsche 911 dan juga Jaguar E-Type. Tampilan sport dari kendaraan cupe yang memiliki ciri meruncing di bagian depan layaknya sebuah Samurai ini memiliki performa yang cukup dasyat, tak salah bila akhirnya mobil ini menjadi salah satu icon sportcar di era 70-an.
Tapi tahu kah anda ? jauh sebelum Datsun memproduksi 240Z, sesungguhnya di 1960 Datsun telah mengenalkan varian tipe 510 yang memiliki desain dua pintu dengan mesin 4 silinder. Namun ternyata pangsa pasarnya di Amerika tidak seperti apa yang diekspektasikan karena pada jaman itu konsumen di Amerika sendiri sedang terkena “racun” Muscle car yang memiliki spec mesin besar dan tenaga buas. Pada era itu juga sebagian besar manufaktur otomotif dunia sedang berlomba-lomba untuk membuat sebuah kendaraan sport, keadaan tersebut membuat Datsun terhimpit di tengah-tengah kompetisi.

Bersamaan dengan itu, akhirnya Datsun memutuskan menjalin kerjasama dengan Yamaha untuk mengembangkan desain mesin prototipe sport car demi mengejar sebuah kendaraan yang memiliki paduan antara kecepatan, ketangguhan, performa raksasa namun tetap ekonomis. Namun rupanya kerjasama yang terjalin tak melebihi masa 4 tahun, dikarena perbedaan visi akhirnya Datsun pun harus duduk manis tak kala mesin 2000 cc DOHC yang disodorkan Yamaha tak mengugah niat Datsun yang telah berganti nama menjadi Nissan.
Di karena pihak Nissan tak menerima, akhirnya Yamaha pun berpindah hati ke Toyota. Layaknya gayung bersambut, akhirnya Toyota menerima tawaran tersebut lahirlah generasi Toyota 2000GT yang pada saat itu membuat sebagain pecinta mobil di Amerika tergila-gila. Alhasil, setelah melihat penjualan dari Toyota 2000GT,

Sebuah ilham tercetus ketika Nissan melirik kesuksesan sebuah roadster Inggris yang cukup sensasional, Jaguar E-Type. Segera pihak Nissan membangun tim untuk mulai memproduksi sport car yang terdiri hanya 10 orang dan dikepalai oleh Katayama. Rancangan new GT yang jauh lebih spektakuler mulai dirancang, konsep stylish , inovatif dan memiliki performa dasyat dengan harga yang terjangkau dikejar hingga akhirnya pada tahun 1966 lahirlah protipe pertama dari Datsun 240Z yang dibuat melalui sebuah tanah liat.
0 komentar:
Posting Komentar